Sekitar 200 tahanan dilaporkan kabur dari sebuah rumah tahanan di Pekanbaru, Riau, setelah mereka merusak salah satu bagian gerbang.
Polisi sampai mengerahkan pasukan antihuru-hara untuk mengendalikan kembali keadaan di Rutan Sialang Bungkuk, Jumat (05/05).
Sebanyak 137 tahanan yang kabur sudah berhasil ditangkap kembali hingga malam hari sekitar pukul 20.00 WIB waktu setempat, namun belum bisa dipastikan berapa yang sebenarnya melarikan diri.
"Sampai saat ini kita masih melakukan penyisiran dan pengejaran di seputaran Rutan Sialang Bungkuk, termasuk di permukiman-permukiman yang ada di sekitar kota Pekanbaru," jelas Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo, kepada wartawan BBC, Liston P Siregar.
Para tahanan dilaporkan melarikan diri dengan merusak gerbang di dekat masjid dalam penjara setelah diberi kesempatan untuk sembahyang Jumat di luar sel.
Kaburnya para tahanan antara lain dipicu oleh terlalu banyaknya penghuni sehingga jauh melebihi kapasitas rumah tahanan tersebut.
Saat insiden terjadi, menurut Kombes Guntur, terdapat sekitar 1.800-tahanan yang ditampung sementara kapasitasnya hanya 361 tahanan.
"Kemudian yang kedua adalah perlakukan-perlakuan yang dianggap tidak mengenakkan atau rasa keadilan terkait dengan pelayanan yang kurang optimal dari pihak rutan. Contoh salah sautnya adalah masalah air, kemudian masalah ruangan, dan juga makan."
Para tahanan yang buron masih sedang diidentifikasi namun sebagian besar adalah tahanan dalam kasus narkotika dan kriminalitas umum.
"Rata-rata umur 20 hingga 30 tahun yang kabur dan masyarakat juga sudah ditenangkan namun diharapkan tetap waspada serta ikut membantu memberi informasi tentang orang-orang asing yang masuk ke permukiman mereka," jelas Kombes Guntur.
Namun warga masyarakat diminta untuk tidak mengambil aksi 'main hakim sendiri' jika menemukan tahanan yang kabur dan menyerahkannya ke aparat keamanan.
Rutan Sialang Bungkuk terletak sekitar tujuh kliometer dari pusat kota Pekanbaru dan tidak jauh dari jalur lintas Trans Sumatra Timur sehingga dimungkinkan para tahanan menggunakan bus untuk menuju ke kabupaten lain.
Kepolisian Daerah Riau sudah melakukan koordinasi di antara sesama Kepolisian Resort untuk menemukan tahanan yang lari tersebut.