SUKABUMI – Virus ransomware wannacrypt ternyata sudah memakan korban di wilayah Sukabumi. Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nusaputra, Nabila Antadipura, salah satunya.
Mahasiswa semester 4 jurusan design komunikasi visual ini mengaku, file yang ada di laptopnya ‘hangus’. Ia mengaku, virus tersebut berasal dari spam email. Kemudian, menjalar ke laptop.
“Kebetulan memang aku juga belum update-update antivirusnya. Jadi, virus jenis cryptolocker (malware) itu langsung mengunci desktop layar laptop,” bebernya.
Setelah itu, layar dekstop berubah menjadi ada tulisan warning dan file yang ada didalamnya langsung terkunci. Dalam tulisan tersebut, dikatakan jika ingin membuka kembali filenya, harus membayar tebusan $500 atau sekitar Rp6.500.000 ke rekening di gambar yang muncul pada tampilan desktop.
“Kalau dalam waktu 18 jam belum juga ditebus, maka filenya akan hilang dan tidak bisa kembali lagi,” tutur Nabila.
Ia pun menggunakan segala cara untuk mengenskripsikan file yang di kunci oleh virus wannacry, tapi tetap saja tidak bisa.
Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan, hanya dengan menebus seperti apa yang dipinta oleh si pengirim virus.
“Pernah ada yang menebus sengaja bayar biar filenya balik lagi, tapi filenya ternyata tidak bisa dibuka dan hilang. Jadi seolah cuma memeras saja,” bebernya.
Nabila pun memberikan saran, ketika memang sudah terjangkit virus wannacry, lebih baik langsung install ulang.
Terus gunakan antivirus yang bisa mendeteksi malware ransomware seperti malwarebyte pro atau eset pro.
“Dan jangan lupa untuk rajin backup data data, itu yang paling penting,” sarannya.
loading...